Thursday 12 August 2010

Peneliti Mamalia Temukan Spesies Baru di Gunung Mekongga

Kamis, 12 Agustus 2010
Para peneliti Mamalia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bekerja sama dengan UC-Davis (Universitas California-Davis) telah melakukan penelitian di Pegunungan Mekongga Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Juni-Juli 2010 lalu, mereka menemukan beberapa spesies mamalia yang diduga adalah spesies baru dan endemic. Penelitian lapangan yang dilakukan selama sebulan ini tetap didampingi oleh Korps Citaka Indonesia sebagai Tim Pendamping Lapangan. Penelitian lapangan ke dua kalinya dan direncanakan akan berlangsung hingga tahun 2013 nanti. Para peneliti mengakui jika pegunungan Mekongga memiliki biodiversity yang unik dan perlu dilindungi. “Bagi saya, daerah ini sangat penting, karena banyak memiliki keunikan dan keragaman faunanya, selain itu, belum ada catatan tentang peneltian fauna sebelumnya di daerah ini, jadi memungkinkan adanya temuan spesies baru,” ujar Alan Hitch, peneliti mamalia dari UC-Davis. Salah satu temuan yang diduga spesies baru adalah kelelawar. Kelewar yang diduga spesies baru ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan lebar rentangan kedua sayap sekitar 20 cm. Ciri khas yang membedakan dengan kelelawar jenis lainnya yang ada di daerah ini, adalah memiliki warna putih pada bulu-bulu di bagian leher, dada hingga perut bagian bawahnya. Sementara bulu bagian belakang hingga kepala berwarna abu-abu kehitaman. Sayangnya, para peneliti hanya menemukan satu sampel jenis kelelawar ini, hingga para peneliti kesulitan untuk memperoleh pembanding dan menghitung populasinya. “Kami masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang temuan ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai kelelawar jenis ini, yang jelas, belum ada catatan penelitian tentang jenis kelelawar ini, saya juga baru kali pertama melihat jenis seperti ini, jadi duguan awal kami ini adalah spesies baru,” tambah Alan. Sampel kelelawar jenis baru itu, akan dibawa ke laboratorium LIPI di Cibinong untuk identifikasi DNA dan penelitian lebih lanjut. Selain kelelawar para peneliti juga menemukan ular jenis cobra dan viver yang juga diduga merupakan endemic Sulawesi. Menurut rencana, para peneliti akan kembali melakukan penelitian mendalam tentang temuan-temuan mereka di bulan November nanti. (MIRWANTO MUDA)